Museum Nasional Gelar Keris Koleksi Basuki
Komhukum (Solo) - Padepokan Brojo Buwono, di Wonosari, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, akan menggelar ratusan koleksi kerisnya di Museum Nasional Jakarta tanggal 24 - 30 Oktober 2012.
Adapun koleksi tersebut yang akan dipamerkan adalah keris dengan berbagai ragamnya mulai dari jenis pamor, bahan pamor, yang berbeda, zaman pembuatan berbeda maupun warangka yang berbeda pula.
"Kami dalam hal ini memang diundang untuk menggelar pameran edukasi keris. Selain itu karena themanya edukasi, maka kami juga akan membagikan video tentang keris," kata Basuki Teguh Yuwana pemilik Padepokan Brojo Buwono tersebut di Solo, Selasa (23/10).
Ia mengatakan, melalui pameran ini diharapkan kepedulian generasi muda pada keris, bisa bangkit, karena ini merupakan budaya peninggalan budaya yang harus dilestarikan. "Keris jangan hanya dilihat bendanya berupa besi tetapi juga mempunyai keindahan yang luar biasa," katanya.
Dikatakan dia, dalam pameran itu pengunjung tidak hanya melihat keris saja, namun juga bisa menyaksikan secara langsung pembuatan pegangan keris yang akan diperagakan langsung oleh kru dari Padepokan yang diresmikan Mei 2012.
(Salah Satu Proses Pembuatan Keris)
Padepokan tersebut, dibuka setiap hari dan tanpa dipungut biaya masuk. Setiap hari kecuali Senin, akan bisa menyaksikan aktivitas penempaan logam, proses pembuatan keris serta ratusan koleksi.
Tidak hanya itu bahan baku berupa pasir juga didisplay di sebuah ruangan. Pengunjung akan bisa lebih memahami proses pembuatan keris dengan lebih dekat.
Tidak hanya itu bahan baku berupa pasir juga didisplay di sebuah ruangan. Pengunjung akan bisa lebih memahami proses pembuatan keris dengan lebih dekat.
Ia mengatakan, dalam kesempatan yang sama, panitia dari Kementerian Pendidikan Nasional juga menggelar lomba keris tingkat nasional memperebutkan hadiah "Anugerah Hadiwidjojo" dan bursa keris.
Acara dengan titel "Festival Keris Kamardikan" ini juga akan didukung acara seminar mulai 25 hingga 29 Oktober ditempat yang sama. Basuki, yang juga sebagai pengajar jurusan Kriya ISI Solo yang berusaha menyelesaikan penulisan buku "Keris Naga" akan menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut.
"Saya akan membahas tentang pelestarian dan norma kebudayaan keris, bagaimana kita sebagai bangsa pewaris untuk menyikapi warisan budaya masa lalu," kata Basuki. (K-5/el)
Acara dengan titel "Festival Keris Kamardikan" ini juga akan didukung acara seminar mulai 25 hingga 29 Oktober ditempat yang sama. Basuki, yang juga sebagai pengajar jurusan Kriya ISI Solo yang berusaha menyelesaikan penulisan buku "Keris Naga" akan menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut.
"Saya akan membahas tentang pelestarian dan norma kebudayaan keris, bagaimana kita sebagai bangsa pewaris untuk menyikapi warisan budaya masa lalu," kata Basuki. (K-5/el)
0 komentar:
Posting Komentar